1.025 Warga Manado Positif Corona

  • Whatsapp
MANADO,KARABAS.ID – Penularan Covid 19 terus  meluas di Sulawesi Utara.
Terhitung hingga Senin (13/07/2020),  positif Corona mencapai 1.680 kasus.
Kota Manado tertinggi kasus penularan mencapai 1.025 kasus.
Kewaspadaan dan kedisiplinan harus ditingkatkan dalam melakukan Protokol Kesehatan.
Informasi yang dirangkum KAWANUA POST lewat gugus tugas Provinsi Sulawesi Utara menyebutkan, kota Manado mengoleksi 1.025 kasus positif Covid 19,  PDP 127 orang dan ODP 40 orang.
Data website https://corona.sulutprov.go.id/ diketahui pasien yang dirawat di Kota Manado saat ini mencapai 759 orang, sembuh 202 orang dan meninggal 64 orang.
Total keseluruhan menjadi 1.025 kasus positif Corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel mengatakan Akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen dan total akumulasi yang telah diuji.
Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Test Cepat Melokuler (TCM) dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM).
“Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis,” ungkapnya.
Disisi lain, kedisiplinan  warga Sulawesi Utara untuk menerapkan protokol kesehatan masih minim.
Terbukti, masih banyak warga Sulut yang tidak menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
Padahal, penambahan kasus COVID-19 di Sulut terbilang signifikan setiap hari.
Sayangnya, warga yang lalu-lalang tanpa menggunakan pelindung wajah.
Mirisnya, mereka yang tak bermasker ini berinteraksi dengan warga lainnya di berbagai tempat umum.
pemerhati kesehatan, dr Sunny Rumawing menilai perilaku tersebut karena kurang tegasnya pemerintah mengawal aturannya sendiri.
“Coba kalau pemerintah rutin razia warga yang tidak bermasker seperti daerah lain, ini mungkin akan berefek,” ujarnya sembari
menjelaskan, meskipun protokol kesehatan berulang kali disampaikan, prakteknya akan susah dilakukan tanpa ada penegasan di lapangan.
“Tidak perlu sanksi, harus ada petugas bersikap tegas kepada mereka yang membandel. Itu sebenarnya sudah cukup,” tutur dokter Sunny.
Disisi lain, untuk menekan penularan Covid 19, pemerhati kesehatan menyarankan pemerintah ambil tindakan tegas.
“Ada dua cara untuk perlambat penularan,  pertama pertegas penindakan yang meremehkan himbauan pemerintah, dan kedua siarkan di semua TV proses kritis di isolasi, bagi pasien yang terinveksi, baik yang sembuh maupun yang meninggal perlu dipertontonkan untuk menyentuh kesadaran masyarakat,” saran sejumlah warga Manado.
Pasalnya, sampai saat ini masyarakat hanya membaca angka angka adanya peningkatan jumlah tertular, ada sembuh bahkan yang sedang dalam pengawasan atau meninggal.
“Sebaiknya dipertontonkan ke khalayak, betapa nafas itu benar benar dipertaruhkan jika sudah masuk ruang isolasi dan ini perlu ditonton semua strata lewat kamera khusus disemua rumah sakit rujukan covid dan setiap hari transfer ke seluruh stasiun TV dan media masa pada umumnya. Testimoni pasien sudah sembuh juga perlu disebarluaskan. Pengakuan mereka saat kritis, dan awalnya tertular seperti apa agar jadi pembelajaran bagi semua. Ini sekadar saran dan usul buat gugus tugas percepatan penanganan covid pusat dan daerah termasuk Presiden kita yang mulai kewalahan menghadapi sikap remeh jutaan penduduk indonesia yang menghambat percepatan penanganan  covid,” ujar warga. (tim karabas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *