40 Kasus Covid19, Terbaru dari Bitung dan Manado

  • Whatsapp

MANADO, KARABAS.ID – Berpikir positif dan mengikuti aturan pemerintah, patut dilakukan mengingat penambahan kasus baru covid-19 semakin bertambah.
Ada empat kasus baru positif terkonfirmasi virus Corona yang dilaporkan.
Keempat kasus baru tersebut, 2 kasus dari Bitung dan 2 kasus dari Manado.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel menjelaskan, ada dua wanita dan dua pria dalam daftar empat kasus baru positif tersebut.
Secara akumulatif jumlah kasus baru di Sulut sudah mencapai 40 kasus positif.
Pada Kamis (23/4) Satgas Cobid-19 Sulut mengumumkan 12 kasus baru. Sehari sesudahnya pada Jumat (24/4) diumumkan 4 kasus baru lagi.
Pasien-37, pria berusia 38 tahun, berasal dari Bitung, mempunyai riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien-38, wanita, 32 tahun, berasal dari Bitung, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien-37.
Sedangkan, Pasien-39, pria, 53 tahun, berasal dari Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien-35.
Pasien-40, wanita, 19 tahun, berasal dari Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien-35 dan Pasien-39, juga merupakan pelaku perjalanan.
Hingga saat ini, penyebab tiga karyawan di salah satu fasilitas kesehatan (Faskes) di Kota Manado terjangkit virus korona (Covid-19) masih menjadi pertanyaan. Informasi awal yang disampaikan oleh Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ialah ketiganya terdeteksi dari hasil rapid test yang reaktif kemudian dilakukan swab dan dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Namun, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel membeberkan bahwa terdapat kontak erat resiko tinggi (KERT) dari salah satu karyawan faskes dengan seorang pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal dan saat ini orang tersebut telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 sebagai pasien ke-40 di Sulut. Pasien ke-40 tersebut perempuan usia 19 tahun.
“Kemudian kita harus bolak balik membangun hipotesa, apakah penularannya justru datang dari pelaku perjalanan sampai kemudian masuk ke dalam fasilitas kesehatan atau sebaliknya,” jelas Dandel saat konferensi video, Minggu (26/4/2020).
Lanjut dia, hal ini merupakan pertanyaan epidemiologi yang sangat penting sehingga saat ini pihaknya masih terus berupaya mengembangkan investigasi yang komprehensif terkait karyawan faskes yang terjangkit virus korona tersebut. (tim karabas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *