Bahaya!!! Jika Sudah Divaksin, Kita tak Boleh Konsumsi Miras

  • Whatsapp

JAKARTA,KARABAS.ID-Saat ini vaksin Covid-19 sudah mulai dibagikan ke daerah-daerah satu diantaranya di Sulawesi Utara. Pada Selasa (05/01/2020) 15.000 Vaksin Covid-19 sudah tiba dan disimpan di Dinkes provinsi Sulut dengan pengawalan ketat aparat.

Vaksin ini diharapkan bisa membantu dalam penanganan virus corona. Sejumlah negara sudah mulai menyuntikkan vaksin tersebut.

Tentu karena vaksin virus corona adalah sesuatu yang baru, maka para ahli memperingatkan kita tentang banyak hal.

Salah satunya orang yang telah menerima vaksin Covid-19 harus menghindari minuman beralkohol atau Minuman Keras (Miras).

Ini karena minuman beralkohol dapat mengurangi respons kekebalan tubuh terhadap jab.

Hal itu diperingatkan oleh para ahli.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Senin (4/1/2021), alkohol mengubah susunan triliunan mikroorganisme yang hidup di usus.

Padahal triliunan mikroorganisme itu berperan penting dalam mencegah invasi bakteri dan virus.

Hal ini menyebabkan kerusakan sel kekebalan dalam darah, yang dikenal sebagai sel darah putih, termasuk limfosit, yang mengirimkan antibodi untuk menyerang virus.

Spesialis pengobatan darurat Dr Ronx Ikharia melakukan percobaan di mana mereka mengambil sampel darah sebelum dan sesudah meminum tiga gelas Prosecco (sejenis alkohol).

Dr Ikharia, presenter dokumenter BBC, The Truth About … Boosting Your Immune System yang tayang Rabu, menemukan bahwa tiga gelas cukup untuk menurunkan kadar sel limfosit dalam darah mereka sebanyak 50 persen.

Profesor Imunologi Sheena Cruickshank, dari University of Manchester, mengatakan pengurangan limfosit dapat menurunkan keefektifan respon imun tubuh.

Oleh karena itu, Profesor Cruickshank mendesak orang-orang untuk menghindari alkohol sekitar waktu vaksinasi Covid-19 mereka.

“Anda perlu memiliki sistem kekebalan tubuh yang bekerja maksimal untuk memiliki respon yang baik terhadap vaksin,” kata Profesor Cruickshank.

“Jadi jika Anda minum pada malam sebelumnya, atau segera setelah itu, itu tidak akan membantu.”

Pada orang dewasa, limfosit membentuk sekitar 20 hingga 40 persen dari jumlah total sel darah putih dan terkonsentrasi di organ dan jaringan limfoid sentral.

Seperti limpa, amandel, dan kelenjar getah bening, di mana respons imun awal kemungkinan besar terjadi.

Limfosit memiliki ‘kepentingan mendasar’ dalam sistem kekebalan.

Ini karena mereka menentukan respons kekebalan terhadap mikroorganisme menular dan zat asing lainnya, seperti virus SARS-CoV-2.

Hal tersebut disampaikan oleh tim ilmuwan di Wuhan, China.

Virus corona muncul pada akhir tahun 2019 dan sudah hampir 1 tahun menyerang seluruh dunia.

Hingga hari Senin (4/1/2021), kasus positif virus corona sudah mencapai 85.251.430 kasus di seluruh dunia.Sementara ada 1.847.854 kasus kematian di seluruh dunia.

Saat ini, Indonesia menempati urutan ke-20 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. (tribun/RoKa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *