SENTANI,KARABAS.ID – Dhinda Salsabila, atlet sepatu roda Provinsi Papua, berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Pemain sepatu roda berusia 18 tahun itu masuk dalam nomor 200 meter putri Individual Time Trial (ITT) cabang olahraga sepatu roda.
Lantas siapakah sosok Dhinda Salsabila?
Atlet sepatu roda putri kelahiran Pekanbaru, 11 Agustus 2003 tersebut sudah beberapa kali meraih juara dalam cabang olahraga yang digelutinya.
Ketika ditanya wartawan media online ini usai Live Interview di Media Center Kominfo PON XX Klaster Kabupaten Jayapura, Dhinda sendiri tertarik dengan Sepatu Roda sejak usia 9 tahun dan betul-betul menggeluti cabang olahraga Sepatu Roda untuk menjadi atlet nasional di usia 13 tahun saat hijrah ke Jakarta.
Minat Dhinda pun didukung oleh sang ibu saat mengajaknya menonton pertandingan dalam PON Pekanbaru, Riau di tahun 2012 lalu.
“Umur 9 tahun, dari 9 tahun jadi atlet yang biasa aja ngikutin klub. Tapi, mendalami banget yang pengen menjadi atlet nasional, ya umur 13 tahun pas ke Jakarta. PON XX Papua ini merupakan PON kedua, sebelumnya sudah ikut di Jabar tapi nggak menang. Maksudnya, masih biasa aja. Sebelumnya di Riau, tapi yang ikut-ikutan doang. Maksudnya, kayak memenuhi kuota aja,” tutur Dhinda Salsabila ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini, Senin (11/10/2021) malam.
Sebelum PON XX Papua, Dhinda pernah mendapat juara di ajang SEA GAMES Filipina 2019 di cabang olahraga Ice Skating dan kejuaraan Korea Open Short Track 2019.
Saat itu, Dhinda berhasil meraih medali perak di nomor relay 3000 meter putri beregu bersama dengan Rahmah Osya Samudra, Ratu Afifah Nur Indah dan Gita Widya. Sedangkan di kejuaraan Korea Open Short Track 2019, Dhinda membawa pulang dua medali.
Juga di ajang Asian Trophy 2018, dirinya menyabet dua medali perak pada cabang olahraga Ice Skating.
Dhinda yang bergabung di dalam klub Cenderawasih Speed Skater Papua dan mewakili Papua sejak tiga tahun terakhir hingga PON XX Papua 2021.
“Dapat empat medali, emasnya di 200 meter, peraknya di 500 meter ITT, terus peraknya lagi di beregu relay 3 kilo sama perunggu nya aku dapat 10 kilo di Team Time Trial (TTT),” jelas atlet yang berparas ayu nan cantik, serta sarat prestasi ini.
“Jadi kita persiapan khususnya, ada tiga tahun menjalani TC di PASI. Kita emang TC di PASI, untuk menjalani persiapan khusus sampai pra kompetisi kemarin di Papua. Menjelang PON XX, ada sih iven yang diikuti di 2020, ada friendly match gitu di Jakarta. Kita ada lawan beberapa atlet Jakarta, Sumatera Utara, ada beberapa atlet lah yang emang berhubungan baik dengan Jakarta, Papua dan Kalimantan,” sambungnya.
Dhinda mengaku, bahwa dirinya dan rekan-rekan atlet lainnya baru menggunakan venue sepatu roda dua bulan terakhir ini.
“Emang kita semaksimal mungkin, latihan selama mungkin, jadi memang harus bisa adaptasi secepatnya di venue tersebut. Kan kelebihan kita emang lama di Papua, jadi kita harus bisa lebih cepat adaptasi daripada atlet kontingen lain,” akunya.
“Venue yang ada ini bagus dan megah, itu salah satu venue terbaik di Asia Tenggara saat ini. Harapan saya pastinya, semoga pengurus sepatu roda makin giat ngurus anak-anaknya lagi. Semoga bisa menghasilkan bibit unggul yang mungkin lebih dari kakak-kakaknya yang sekarang. Perhatian dari pengurus sih, kalau aku mintanya lebih diperhatiin lagi atlet-atletnya,” tukas atlet sepatu roda berparas cantik yang telah meneken kontrak dan sudah berada di Provinsi Papua sejak tiga tahun terakhir ini.
Untuk diketahui, dalam waktu dekat atau usai pelaksanaan PON XX Papua 2021, Dhinda Salsabila akan mengikuti Seleknas untuk masuk World Cup Ice Skating di Desember 2021 mendatang. (*/JeKa)