MANADO,KARABAS.ID – Menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru (NATARU) tahun 2023, Polri bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat (Tomas) di Kelurahan Wawonasa-Singkil dan Kelurahan Mahawu-Tuminting Kota Manado, Sulawesi Utara, melakukan kegiatan pembinaan terhadap masyarakat dalam menyikapi potensi konflik horizontal dan bahaya pengaruh komunitas penganut paham intoleransi.
Ustad Drs. Hi. Affandi Buntjong bertindak sebagai khotib Jumat di Masjid Awwal Fathul Mubien Kampung Islam Manado. Buntjong pun mengajak kepada umat muslim agar dapat menjaga stabilitas Kamtibmas dikalangan masyarakat dan tidak terpengaruh dengan paham intoleransi.
“Mari semua umat muslim baik yang ada di sini maupun di seluruh kota Manado dan Sulawesi Utara pada umumnya untuk menjaga stabilitas Kamtibmas dikalangan masyarakat sebagai upaya mencegah pengaruh penyebaran paham intoleransi dan radikalisme, terutama jelang periode Nataru 2023,” kata Ustad Affandi.
Selain tokoh agama dan tokoh masyarakat, Polri juga menggandeng jajaran Pemerintahan di wilayah tersebut dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat, khususnya pada lokasi dan waktu yang tepat, yakni moment sholat Jumat pada 23 Desember 2022 di masjid Awwal Fathul Mubien Kampung Islam Manado umat muslim yang berdomisili disekitar masjid maupun yang kebetulan sedang melintas.
Pada khotbah, Ustad Drs. Hi. Affandi Buntjong mengangkat tema pentingnya penguatan akidah dan tauhid serta menjaga Ukuwah Wathoniyah (persaudaraan karena ikatan bangsa).
Selain itu, khotib juga menyampaikan himbauan kepada jamaah sholat Jum’at yang dikasihi Allah SWT, untuk menjaga toleransi antar umat beragama, menjaga stabilitas Kamtibmas dikalangan masyarakat sebagai upaya mencegah penyebaran paham intoleransi radikal dan terror jelang perayaan Nataru 2023 di Sulawesi Utara serta lebih cinta NKRI, karena Islam adalah agama yang mengandung nilai-nilai rahmatan lil-aalamiin.
“Islam adalah agama yang mengandung nilai-nilai rahmatan lil-aalamiin. Sebagai umat islam marilah kita menjaga nilai-nilai toleransi antar umat beragama sebagai upaya mencegah penyebaran paham intoleransi radikal dan terror jelang perayaan Nataru 2023 di Sulawesi Utara serta lebih cinta NKRI,” kata Ustad Affandi.
Khotib mengingatkan kembali pada para jamaah tentang pentingnya menjaga kerukunan, menghindari perbuatan yang melanggar hukum, menjauhi perselisihan antar komunitas masyarakat dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya komunitas yang menganggap kelompoknya berpaham Islam paling benar, serta mudah menyalahkan orang atau kelompok lain dalam ritual peribadahan.
“Karena, sekecil apapun reaksi yang diwujudkan dengan perbuatan melawan hukum yang berlaku di negara kita ini, maka akibatnya akan ditanggung sendiri dan dampak lainnya turut dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terdekat,” tambahnya.
Sebelum mengakhiri khutbah jum’atnya, khotib kembali berwasiat pada jamaah sholat jum’at masjid Awwal Fathul Mubien Kampung Islam Manado, untuk saling menjaga ukuwah satu sama lain, karena pada prinsipnya semua kaum muslim adalah bersaudara dan menjadi bagian utuh seperti badan manusia yang saling perduli serta melindungi/melayani satu dengan yang lainnya.(*/RoKa)