SENTANI,KARABAS.ID – Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo melakukan kegiatan Pekan Literasi Digital Wilayah Adat Tabi, untuk mendukung promosi pengembang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) milik masyarakat lewat jalur digitalisasi.
Pekan literasi digital di Wilayah Adat Tabi ini mengangkat tema “Anak Tabi dalam Literasi Digital”, itu berlangsung selama dua hari mulai tanggal 18 dan 19 November telah memberikan pengetahuan tentang literasi digital kepada puluhan peserta.
Puluhan peserta yang terdiri dari masyarakat pemilik UMKM di Wilayah Adat Tabi yang melingkupi Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Mamberamo Raya tersebut, resmi ditutup oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si.
Bupati Mathius kepada wartawan usai menutup kegiatan tersebut mengatakan, bahwa pekan literasi digital yang dilakukan itu sangat berguna bagi pengembangan usaha masyarakat di Wilayah Adat Tabi. Sebab itu, pihaknya memberikan dukungan dengan menghadiri kegiatan ini secara langsung.
“Pengetahuan tentang digitalisasi sangat berguna bagi masyarakat adat di masing-masinng wilayah adat. Sebab lewat digitalisasi, maka usaha-usaha yang sedang ditekuni oleh masyarakat bisa di promosikan keluar,” ujarnya, di Aula SMPA Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Jumat (19/11/2021) sore.
Untuk itu, dirinya berharap agar para peserta setelah mengikuti kegiatan dan kembali ke kampung atau daerah masing-masing dapat membina lagi masyarakat yang lainnya tentang digitalisasi. Dengan demikian, digitalisasi menjadi sebuah jembatan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil milik masyarakat yang ada di kampung-kampung.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK), Irman Melandi menerangkan materi yang dibagikan kepada peserta pada kegiatan ini adalah bersifat umum, seperti memperkenalkan tentang pentingnya dunia digitalisasi.
“Lewat pekan literasi digital ini, kami mengajarkan agar masyarakat dapat mengenal potensi yang dimiliki. Selanjutnya potensi-potensi tersebut dapat di eksplor keluar, supaya menjadi peluang,” ucapnya.
Ia menandaskan, bahwa kedepan pihaknya akan terus berupaya bekerjasama dengan para pihak bekompeten. Supaya kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Ditempat yang sama, Koordinator Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK) Provinsi Papua, Gustaf Griapon, S.T., menjelaskan pekan literasi digital ini dilakukan di semua wilayah adat Papua.
Gustaf sapaan akrabnya menjelaskan, potensi usaha kecil menengah milik masyarakat sangat banyak dan tersebar hampir diseluruh kampung-kampung. Hanya saja, potensi tersebut jarang di jual keluar, akibat rendahnya ketersediaan sarana penunjang, salah satunya adalah proses promosi lewat jalur digital.
“Untuk menjawabnya, maka kami atas kerjasama sejumlah pihak menyelengarakan pekan literasi digital ini. Dengan harapan, kelak potensi usaha milik masyarakat ini bisa di promosikan keluar lewat digitalisasi,” harap pria yang juga Plt. Kepala Diskominfo Kabupaten Jayapura.
Senada dengan Gustaf Griapon, Ketua Panitia Pelaksana yang juga sebagai Ketua Pace Mace Admin TIK atau Pemantik Kabupaten Jayapura, Obed Kromsian menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura, Dirjen Aptika Kemenkominfo dan BP2DK yang telah mendukung keselurahan kegiatan ini.
“Puluhan peserta ini sudah mendapat pengetahuan yang sangat banyak. Tentu mereka akan kembali dan menerapkan pengetahuan tentang digitalisasi ini dalam usahanya. Kami juga mengingatkan peserta untuk kembali ke daerah menjadi pionir digitalisasi bagi masyarakat lainnya,” ungkap Obed Kromsian.
Untuk diketahui, pada hari pertama pelaksanaan Pekan Literasi Digital Wilayah Adat Tabi ini dibuka secara resmi oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Timothius J. Demetouw. (*/JeKa)