Cagar Alam Chycloop ‘Terancam’, Pemkab Jayapura Gelar Rakor Penyelamatan

  • Whatsapp

SENTANI,KARABAS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) aksi pengawasan dan penyelamatan cagar alam Cycloop, yang berlangsung di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Rabu (12/8/2020) siang.

Kegiatan Rakor tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Klemens Hamo, Ondofolo Kampung Sereh Sentani, Yanto Heluai, dan seluruh Perangkat Daerah (PD) Kabupaten Jayapua.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray dalam sambutannya pada kegiatan Rakor tersebut mengatakan, cagar alam yang ada di Provinsi Papua ini tentunya butuh perlindungan yang baik, salah satunya cagar alam Chycloop.

“Sebenarnya itu Alam dan menusia punya hubungan persahabatan yang baik. Hanya saja belakangan ini hubungan itu sepertinya sudah tidak terwujud lagi. Sehingga pertemuan kali ini bertujuan  untuk melindungi cagar alam Chycloop,” ucap Jan Jap Ormiseray.

Katanya, belakangan ini manusia sudah tidak lagi bersahabat dengan alam, dalam hal ini banyak terdapat penebangan liar yang terjadi. salah satunya agar alam Chycloop di wilayah Kabupaten Jayapura sudah terancam.

Untuk itu hal ini perlu ada penegasan dan kerjasama dari semua pihak, untuk mengatasinya agar persahabatan yang sebelumnya terjalin baik itu bisa terwujud kembali.

“Saat ini persahabatan antara alam dan manusia itu sudah tidak terlihat lagi. Karena adanya pembukaan lahan-lahan baru yang mau di jadikan kebun. Sehingga hal ini kami harus atasi dengan suatu tindakan yang tegas, karena dengan begitu tentunya hubungan baik itu bisa terjalin lagi seperti yang sebelumnya,” ungkapnya.

Lanjutnya, jikalau tidak ada persahabatan yang baik antara alam dan manusia, tentunya alam pun bisa marah kepada manusia. Sehingga terjadi musibah alam seperti tanah longsor, banjir bandang dan lain sebagainya.

Menurutnya, terjadinya musibah banjir bandang pada 16 Maret 2019 lalu di Kabupaten Jayapura,  itu terjadi karena tidak ada lagi hubungan baik antara manusi dan alam, dalam hal ini banyaknya terjadi penebangan liar di lingkungan cagar alam Chycloop. Sehingga alam Chycloop marah kepada manusia, yang mana kemarahanya itu dalam bentuk banjir bandang.

” Jadi untuk menghubungkan kembali persahabatan antara manusia dan cagar alam Chycloop, kita harus membuat satu tindakan yang benar-benar nyata agar hubungan baik itu bisa terjalin lagi, supaya alam tidak marah dengan kita lagi, atau supaya tidak terjadi lagi musibah alam yang berikutnya,” pungkasnya.(TiKa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *