MANADO,KARABAS.ID – Masyarakat Sulawesi Utara patut berbangga. Daerah kita kecipratan dana besar dari pemerintah pusat. Total sejak dipimpin Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK), anggaran yang dikucurkan sebesar Rp23 triliun.
Jumlah ini dari APBN ke Sulut Rp 10,8 triliun, sementara transfer daerah dan dana desa mencapai Rp 13,4 triliun.
“Bisa dianggap besar, bisa juga kecil, tergantung efektifitas penggunaannya untuk apa dan bagaimana? Apa yang akan dilakukan di masa pandemi,” ujar Ketua DPR RI Puan Maharani, saat melaksanakan pertemuan dengan segenap forkopimda dan kepala daerah se-Provinsi Sulut, Senin (07/06/2021) di ruang Mapalus Kantor Gubernur.
Menurutnya, 15 daerah di Sulut masih tergantung dari APBD dan APBN. Puan mengharapkan agar kepala daerah bersinergi, gotong royong, dan pandai berkoordinasi.
“Harus punya program prioritas pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. APBD tidak terlalu besar, manfaatnya tidak dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Namun khusus di Sulut, ia yakin Gubernur Olly Dondokambey bisa merangkul, bergotong royong bersama kepala daerah di Sulut untuk sama sama membangun Sulut seperti yang diharapkan.
Puan ingat dulu ketika Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) baru usai dilantik, ia menjabat Menko PMK. APBN yang dikucur ke Sulut hanya Rp 1,7 triliun, itu pun Rp 900 miliar habis untuk operasional saja.
Namun di masa Gubernur Olly, kucuran dana pusat saat ini sudah tembus Rp 24,3 triliun.
“Dalam beberapa tahun Rp 1,7 triliun jadi Rp 24.3 triliun,” kata Mantan Menteri Pembangunan Manusia dan kebudayaan itu.
Puan mengatakan, tidak mudah kepala daerah mendapat kucuran dana dari pusat. DPR RI beranggapan dana bisa dikucurkan jika bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
“Kalau dinilai tidak bisa memaanfaatkan nggak mungkin dikasih, susah biar dilobi seperti apapun. Paling setahun dikasih tahun depan dipotong,” kata dia.
Apalagi kalau kena masalah hukum, atau ada temuan badan pemeriksa keuangan.
“Tidak bisa naik, apalagi program tidak jelas ke depan seperti apa,” ungkap Cucu Proklamator RI Soekarno ini.
Ia mengapresiasi Sulut bisa bergotong royong , antara pusat dan daerah punya visi dan tujuan uang sama. (*/RoKa)