Dua Srikandi Pemprov Sandang Predikat Terbaik di Pelatihan Kepemimpinan

  • Whatsapp
Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pengawas Pemprov Sulut tahun 2021.

MANADO,KARABAS.ID –  Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Tahun 2021, resmi ditutup pada Kamis (21/10/2021) di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut.

48 pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah berhasil menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Tahun 2021.

Dari peserta yang mengikuti PKA dan PKP tahun ini, dua srikandi Pemprov berhasil menyandang predikat terbaik yakni Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum, Ni Luh Putu Ani Cahyani S.TTP, M.Si di PKA dan Olke D.J Kawatu, S.Sos,MAP Kepala Sub Bidang Investasi, Hutang dan Piutang Daerah Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulut.

Dengan project perubahan GBU (Guest Book Ula) yang dibuat Kabag Rumah Tangga, Ni Luh Putu Ani Cahyani, membuat lulusan STPDN ini berhasil meraih peringkat 1 dalam pelatihan kepemimpinan administrator yang diikuti 23 pejabat Eselon III. Diketahui, Inovasi GBU (Guest Book Ula) merupakan digitalisasi buku tamu dengan menerapkan Scan QR Code bagi tamu/Undangan pada suatu kegiatan, yang dilakukan secara mandiri dengan menggunakan Smartphone.

Ni Luh Putu Ani Cahyani saat menerima penghargaan predikat terbaik di Pelatihan Kepemimpinan Administrator.

“Terima kasih yang terhingga bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah menuntunku hingga saat ini sehingga bisa menyelesaikan pelatihan kepemimpinan administrator dengan segala baik. Juga saya menyampaikan banyak terima kasih kepada pak Gubernur, Wakil Gubernur, Sekprov, Kepala Biro Umum Pak Clay Dondokambey yang telah membimbing saya sehingga mendapat hasil yang maksimal serta tak lupa terima kasih atas suport dari keluarga saya,” ucap Kabag Rumah Tangga, Ni Luh Putu Ani Cahyani.

Sedangkan di Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) yang diikuti 25 pejabat Eselon IV, Olke D.J Kawatu, S.Sos,MAP berhasil menyandang predikat terbaik dengan project perubahan yakni Aplikasi SIMERAH (Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Hutang Daerah Provinsi Sulawesi Utara).

Menurut pejabat berpangkat Pembina IV/A ini, Aplikasi SIMERAH lebih menekankan pada percepatan pelaksanaan kegiatan tepat sasaran, tepat waktu dan berdampak bagi pembangunan di Sulut. Tak hanya itu, Aplikasi SIMERAH bisa digunakan untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dari berbagai sumber pembiayaan.

Olke Kawatu, S.Sos, MAP saat menerima penghargaan predikat terbaik di Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.

“Terima kasih kepada bapak Gubernur, pak Wakil Gubernur, pak Sekprov, Plt Kepala BKAD Pak Gemmy Kawatu yang telah memberikan arahan dan bimbingan, juga Kepala BPSDM, keluarga besar, teman teman seangkatan, se-kantor yang telah membantu sehingga saya bisa menyelesaikan pelatihan ini, terlebih khusus kepada Tuhan Yesus Kristus yang terus menjaga dan melindungi dan memberkati saya,” tutur Olke Kawatu, S.Sos,MAP.

Diketahui dari kriteria penilaian yakni evaluasi substantif, stufi lapangan, aksi perubahan,pejabat Personal Point of View, sikap dan perilaku serta evaluasi dari peserta,  Olke Kawatu dinilai berhasil sehingga layak mendapat predikat terbaik di Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.

Dalam penutupan PKA dan PKP ini, Gubernur Olly Dondokambey meminta kepada para pejabat jangan berpuas diri. Langsung menatap ke depan, terlebih era saat ini sudah semakin canggih.

“Tentu membawa optimisme tersendiri dalam aktualisasi pembangunan daerah ke depan,” tutur gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III, Asiano Gemmy Kawatu.

Masih dalam sambutan, gubernur beralasan, tuntutan tugas semakin kompeten, berkualitas, profesional, sekaligus semakin kapabel dalam mengemban seluruh jabatan yang dipercayakan.

“Untuk itu, perlu dipahami kembali bahwa semua aparatur, terlebih pejabat struktural pemerintah terus dituntut memiliki kompetensi kepemimpinan operasional dalam memimpin satu unit kerja yaitu kemampuan untuk merancang suatu perubahan dan memimpin Perubahan tersebut etika publik pada nilai-nilai norma moralitas dan bertanggung jawab dalam suatu unit di instansi,” ungkapnya.

Selain itu, sebagai abdi negara wajib membuat perencanaan pelaksanaan dalam setiap aspek untuk kegiatan kegiatan di tempat kerja, bahkan melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam organisasi secara efektivitas dan efisiensi untuk pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit kerja.

“Juga melakukan inovasi sesuai bidang tugas dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi dalam implementasi kegiatan suatu unit kerja dengan menunjukkan optimalisasi indikator-indikator kualitas dan kemampuan,” tutup Gubernur Olly seperti dikutip Asisten III Gemmy Kawatu.

Pada kesempatan itu, Kawatu berpesan agar para peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan semakin memiliki kompetensi dan profesional ketika kembali ke lahan pengabdian sehingga membantu menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan di daerah.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulut Marhaen Royke Tumiwa dalam laporannya mengatakan bahwa para peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Kepemimpinan Pengawas telah berusaha mengikuti pembelajaran dan menghasilkan apa yang menjadi inovasi melalui Expo Perubahan.

“Mudah-mudahan itu sebagai jawaban atas perubahan dan mereka mengatakan janji mereka bahwa mereka ini hebat dari pertanyaan awal, ketika mereka mengikuti pelatihan kepemimpinan administrator maupun pelatihan kepemimpinan pengawas di kampus BPSDM Provinsi Sulawesi Utara,” ujar  Tumiwa sembari menambahkan, ketika mereka melakukan proses pembelajaran ini disamping aplikasi yang mereka sudah buat, para peserta pelatihan juga telah mendapatkan suatu pengembangan kompetensi dan bangga melayani bangsa hari ini dan nanti. (*/RoKa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *