Fenomena La Nina Berpotensi Bencana, Gubernur Sulut Imbau Bupati/Walikota

  • Whatsapp
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE

MANADO,KARABAS.ID – Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE mengimbau kepada seluruh Bupati dan Walikota agar waspada fenomena La Nina.

Imbauan ini tertuang dalam Surat Gubernur yang bersifat penting nomor 360/21.6692/Sekr-BPBD tertanggal 29 November 2021 yang ditujukan kepada Bupati Walikota se Sulawesi Utara.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena La Nina yang berpotensi dapat mengakibatkan bencana alam Hidrometeorologi, maka diperlukan upaya pencegahan untuk meminimalisir ancaman bencana.

Sehubungan dengan hal tersebut, dimintakan kepada 15 Bupati dan Walikota untuk segera melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan seperti meningkatkan sosialisasi, komunikasi, edukasi dan upaya mitigasi kepada masyarakat dterutama yang bermukim di darah rawan bencana banjir, longsor, gelomagn pasang dan angin puting beliung, menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

Mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang ada seperti personel, peralatan dan logisitik dan mMeningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, TNI, POLRI, SAR, BMKG, PMI, RAPI, relawan dan lain lain dalam kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana.

Apabila diperlukan, dapat menetapkan status darurat bencana dan pembentukan pos komando penanganan darurat bencana serta aktivasi rencana kontigensi menjadi rencana operasi.

Surat imbauan dari Gubernur Sulawesi Utara.

Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado memperingatkan masyarakat dan pemerintah tentang kemungkinan terjadinya fenomena La Nina.

La Nina diperkirakan terjadi mulai akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle.

“Saat ini beberapa daerah di Indonesia sudah memasuki periode La Nina yang bisa menyebabkan penambahan curah hujan meski untuk saat ini masih dalam periode lemah hingga sedang,” ujar Ben, belum lama ini.

Diketahui, beberapa waktu terakhir, Kota Manado dan wilayah lainnya di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami hujan.

Meski berbeda intensitasnya setiap daerah, namun hampir setiap hari hujan turun.

Hal ini wajar terjadi mengingat Sulut telah memasuki musim hujan sejak pertengahan Oktober 2021.

Efek La Nina yang dirasakan cukup ekstrem akan terjadi di Kalimantan dan daerah selatan Sulawesi.

“Meski begitu, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya musim hujan di Sulut juga cukup ekstrem karena ada La Nina,” tambah Ben.

Maka, pemerintah dan masyarakat diminta waspada terhadap bencana hidrometrologi yang kemungkinan akan terjadi.

Bencana hidrometrologi tersebut berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, maupun angin kencang.

Daerah yang rawan banjir dan tanah longsor seperti Manado, Minahasa, Minahasa Selatan (Minsel), hingga Kepulauan Sangihe diharapkan agar lebih waspada.

“Harus diantisipasi dari sekarang karena kalau baru diantisipasi nanti bulan Desember 2021 pasti terlambat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Peter Eman mengimbau warga untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrim saat musim hujan.

Karena dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) prakiraan curah hujan akibat fenomena La Nina setidaknya akan terjadi hingga Februari 2022.

“Bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai dan pegunungan agar tetap berhati-hati, karena curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor,” imbuhnya.

Namun Eman mengatakan, pemerintah Kota Manado di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Andrei Angouw dan Richard Sualang saat ini sedang berusaha meminimalisir terjadinya dampak bencana di Ibukota Sulawesi Utara ini.

Apalagi menurut dia, Pemerintah tak henti-hentinya melakukan peninjauan dan perbaikan infrastruktur yang ada di titik-titik bencana di Kota Manado. Apabila terjadi keadaan darurat bencana yang tidak diinginkan, masyarakat dapat menghubungi layanan panggilan darurat 112, pihaknya dengan cepat akan memberikan bantuan serta penanganan.

“Segera hubungi Call Center 112, Tim Respon Cepat (TRC) kami akan segera menuju lokasi bencana yang dimaksud,” ujarnya. (*/RoKa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *