MANADO,KARABAS.ID – Demi menunjang program Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang, Dinas Kesehatan (Dinkes), Rabu 26/10/2022) mengadakan 2 kegiatan yang digelar di sebuah hotel di Manado. Diantaranya agenda Pembentukan Forum Komunikasi (Forkom) Hidup Sehat dan Sosialisasi Juknis Terapi Pencegahan Tuberkulosis.
Untuk Pembentukan Forum Komunikasi Hidup Sehat, merupakan amanah dari Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2017 untuk mengoordinasikan perubahan perilaku masyarakat tentang hidup bersih dan sehat.
Dan untuk Kota Manado, Forkom Hidup Sehat baru terbentuk pada sekarang ini.
“Inpres sudah ada dari tahun 2017, namun baru terbentuk pada tahun 2022. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Walikota dan sudah menerbitkan SK, sehingga kami lanjutkan dengan pembentukan Forkom Hidup Sehat Kota Manado,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, dr. Steaven Dandel kepada wartawan.
Saat memberikan materi kepada para peserta, dr Dandel menjelaskan, beberapa agenda sudah dibahas dalam kegiatan ini, diantaranya berbagai macam penyakit yang menjadi sorotan utama untuk dilakukan pencegahan pemerintah.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, yang harus dicegah dalam situasi sesudah pandemik adalah pencegahan stunting dan penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, jantung). Di Kota Manado sendiri kita sudah melakukan upaya sosialisasi dan pencegahan untuk menekan angka kelahiran bayi stunting,” kata Dandel kepada para peserta Forkom Hidup Sehat ini berasal dari berbagai instansi yang berhubungan di pemerintah Kota Manado.
Output dari pembentukan Forkom Hidup Sehat ini adalah kebijakan-kebijakan bagaimana cara hidup sehat.
“Saya mencontohkan Dinas Pemuda dan Olahraga, yang nantinya mereka tidak hanya mengejar prestasi namun juga bagaimana mereka di dalam instansi tersebut menerapkan cara dan gaya hidup sehat. Sehingga, mereka bisa bekerja dengan maksimal dan tentunya selalu sehat,” pungkas Dandel.
Sementara itu kegiatan kedua yakni Sosialisasi Juknis Terapi Pencegahan Tuberkulosis, digelar di ruangan berbeda dengan tujuan pencegahan bagi warga yang mempunyai kedekatan erat dengan penderita Tuberkulosis atau TBC.
“Sosialisasi ini dilakukan bukan hanya untuk pengobatan aktif melainkan untuk pencegahan, seperti orang yang tinggal satu rumah dengan penderita tuberkulosis, orang tersebut yang nantinya diterapi,” ucap Kabid pengendalian Penyakit Menular, dr Berty Rumondor mewakili Kepala Dinas Kesehatan, dr Steven Dandel.
“Harapannya agar masyarakat dapat berperan aktif untuk pencegahan penularan tuberculosis,” jelas dr Berty Rumondor kepada wartawan.
Diketahui yang mengikuti sosialisasi juknis terapi pencegahan tuberkulosis adalah dari perawat yang tersebar di 16 Puskesmas yang ada di Kota Manado. (*/RoKa)