Hasil Survey Indonesian Observer, AA-RS Nomor 1, Mor-HJP Kedua, Paham Peringkat 3, SSK-SS 6 %

  • Whatsapp

MANADO,KARABAS.ID – Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesian Observer, menempatkan pasangan yang di usung PDI-P sebagai Calon Wali Kota dan wakil wali kota Manado Andrei Angouw dan Richard Sualang yang akrab disebut AA-RS ini menempati posisi tertinggi diantara kandidat lainnya.

Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Andre Mongdong selaku Founder Indonesian Observer, pasangan AA-RS memperoleh elektabilitas sebesar 38,5 persen.

Diikuti pasangan Mor-HJP 25,9 persen, kemudian disusul oleh pasangan Paula-Harley 18,2 persen. Dan pasangan SSK-SS 6,1 persen.

“Survey ini dilakukan untuk mengukur sikap dan perilaku calon pemilih Kota Manado di Pilkada 2020 dan untuk mengetahui siapa di antara nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pemilukada, setidaknya kalau diadakan sekarang,” kata Mongdong dihadapan sejumlah wartawan, Selasa, (3/11/2020) petang di Manado.

Menurut Mongdong, survei juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut.

Serta untuk memberikan saran apa yang harus dilakukan untuk memperbesar peluang memenangi Pemilukada.

Lebih jauh, Mongdong membeberkan bahwa survei tersebut dilakukan oleh peneliti-peneliti Indonesian Observer pada tanggal 19-22 Oktober 2020 lalu dengan metode Multi Stage Random Sampling dari 522 responden masyarakat di 11 kecamatan yang masuk sebagai pemilih pada pilkada 2020.

Adapun Margin Error sebesar 4,52% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan 85 variabel tercermin dalam kuesioner.

Untuk menjaga kendali Mutu Survey (Quality Control), Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Pewawancara berstatus minimal mahasiswa dan mendapatkan pelatihan. Wawancara dilakukan kontrol secara sistematis dengan melakukan cek ulang di lapangan (spot check) sebanyak 20 % dari seluruh responden.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi
responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan
kesalahan berarti.

Untuk Validasi data dilakukan Perbandingan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh lewat sensus (BPS) & KPUD. (*/RoKa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *