Ketua TP PKK Bitung Didaulat jadi Inspektur Upacara Hari Kartini dan Otda

  • Whatsapp

BITUNG,KARABAS.ID – Ketua TP PKK Kota Bitung yang juga Staf Ahli Wali Kota Bitung, Rita Mantiri Tangkudung tampil anggun dengan busana Kebaya, Rabu (26/4/2023). Rita, menjadi Inspektur upacara di lapangan kantor Wali Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Upacara ini digelar dalam rangka Hari RA Kartini, Peringatan ke XXVII Hari Otonomi Daerah (Otda) Tahun 2023, Peringatan Kesiapsiagaan Bencana Nasional dan Apel Korpri.


Di hadapan suami tercinta, Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, Rita tampil percaya diri. Mengawali amanatnya, Rita Tangkudung menyampaikan puji syukur ke Tuhan Yang Maha Kuasa. Kata dia, berkat kuasa Tuhan, dirinya telah dipertemukan kembali dengan jajaran Pemkot Bitung, pengurus PKK dan Dharma Wanita Kota Bitung, serta Forkopimda Kota Bitung usai libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dan Cuti Bersama.

Tak lupa, Rita menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi ASN yang merayakan.

“Hendaknya energi positif dari momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang telah dilalui dapat memperkokoh jalinan tali silaturahmi, terutama dengan rekan sesama ASN,” ujar dia.

Menurutnya, ini sangat penting untuk mengoptimalkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan yang baik untuk negara dan masyarakat.

“Sehingga, bekerja dengan cinta jauhkan kebencian” tidak hanya menjadi slogan semata, melainkan benar-benar kita upayakan dan tampak dalam tugas kerja kita sehari-hari,” kata Rita Tangkudung.

Kemudian Rita menyampaikan tentang sosok Pahlawan Nasional perempuan RA Kartini.

Sementara itu terkait hari Otonomi daerah yang ke 27, Rita mengatakan, angka 27 adalah usia yang cukup dewasa untuk terus memacu semangat otonomi daerah.

Kata Rita, peringatan hari otonomi daerah tersebut dapat dijadikan sebagai momentum oleh segenap pemerintah, masyarakat dan stakeholder lainnya, untuk secara bersama-sama memupuk semangat kerja, motivasi, dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat.

“Guna meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah yang berkualitas serta mewujudkan clean and good governance,” ujar dia.

Dan momen itu, kata dia, tak lepas dari peranan perempuan yang dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman, sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.

Kata dia, kepekaan dan kepedulian terhadap sesama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong dalam kegiatan positif, harus terus dipertahankan dan digelorakan kembali sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari.

“Hal ini dapat dimulai dari keluarga, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), sampai komunitas organisasi yang lebih besar lagi, termasuk dalam birokrasi pemerintahan,” terang Rita.

Menurut Rita, ada juga yang harus menjadi fokus kepedulian. yakni tentang kondisi kebencanaan.

Rita kemudian menyentil apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas penanggulangan bencana 2023.

“Apa yang ditakuti oleh Dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang. Tetapi yang lebih mengerikan yang ditakuti oleh semua Negara adalah, perubahan iklim itu,” tutur Rita.

Ini, kata Rita, menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis.

“Peran aktif seluruh pihak pentaheliks (pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media) sangat penting untuk kefektifan pengurangan risiko bencana,” kata Rita Tangkudung.

Kata Rita, masyarakat harus bisa berpartisipasi dalam meningkatkan kapasitas. Mulai dari tingkat individu, keluarga, hingga komunitas.

Dan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana ini, kata Rita, dii kota Bitung, bentuk kesiasiagaan bencana dilakukan rutin setiap tanggal 26 bulan berjalan, pada pukul 10.00 Wita.

Dan ini, kata dia, ada partisipasi dari semua elemen masyarakat. Baik pemerintah, instansi vertikal, perusahan, sekolah hingga jajaran pemerintah di kelurahan.

Kata Rita, langkah-langkah antisipasi harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian.

Ia meminta Pemerintah Daerah dibantu stakeholders lainnya, harus membangun modal sosial masyarakat untuk mendorong kemandirian dalam mengurangi risiko bencana.

“Jadi kita tidak hanya berfokus pada fase tanggap darurat, tetapi juga pada fase pencegahan,” tambahnya.

Kata dia, hal ini juga menuntut partisipasi perempuan di dalam penanggulangan bencana.

“Bukan hanya akses informasi namun juga dalam sosialisasi, edukasi, advokasi, termasuk mengantisipasi kelompok rentan, pada individu, keluarga, dan komunitas,” terang Rita.

Rita mengatakan, perempuan adalah ibu peradaban dan episentrum kehidupan, sehingga nasib manusia dan generasi mendatang terpengaruh oleh keberadaannya.

“Seperti yang terangkum dalam buku RA Kartini, habis gelap terbitlah terang: jika perempuan itu berpelajaran,” ujar Rita mengutip apa yang dikatakan RA Kartini.

Diketahui, upacara ini dihadiri Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, Sekda Rudy Theno, pejabat Pemkot Bitung, Camat, ASN, Unsur Forkopimda Kota Bitung.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri – Tangkudung.

Komandan Upacara Direktur RSUD Bitung dr Vivi Tumbel.

Dalam upacara ini berlangsung penyerahan SK Pensiun ke sejumlah ASN oleh Wali Kota, didampingi Sekda Bitung, Asissten I dan Ketua TP PKK Kota Bitung. (*/ADVETORIAL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *