MANADO,KARABAS.ID – Normalisasi anak sungai Moyondok Wanea mulai dilakukan pemerintah kota Manado sejak Kamis (30/09/2021), melibatkan warga masyarakat Lingkungan II Kelurahan Tingkulu dan warga lingkungan IV Kelurahan Wanea. Pasalnya, warga di dua lingkungan tersebut merupakan ‘langganan’ banjir, sehingga secara bergotong royong, warga melakukan kerja bakti membersihkan anak sungai Moyondok dibantu alat berat yang difasilitasi Anggota DPRD Manado, Jimmy Gosal dan Lucky Datau serta Kadis PUPR John Suwu.
Sampai Sabtu (02/10/2021) siang, Walikota Manado Andrei Angouw menyusuri anak sungai Moyondok dibelakang Gedung Taman Budaya hingga ke Narwastu persimpangan lampu merah Wanea. Dalam kegiatan ini, Walikota akhirnya mengetahui penyebab utama banjir yaitu kondisi sungai moyondok yang dangkal dan sempit.
“Kegiatan turun lapangan begini sering dilakukan Walikota. Hal ini dilakukan untuk mengetahui progress/perkembangan normalisasi sungai, anak sungai dan drainase yang sedang dilakukan di Kota Manado. Jadi ini kerja dan menganalisa bukan sekedar jalan-jalan,” ucap Paul Sembel, staf khusus Walikota Manado.
Hal seperti ini sudah berulang kali Wali Kota lakukan, bukan sekedar jalan-jalan apalagi mencitrakan diri tapi bentuk diagnosa lapangan untuk mencari tahu permasalahan pembangunan dilapangan. Setelah memperoleh gambaran baru dianalisa, dikaji dan dicari solusi untuk pembuatan program dan kebijakan agar permasalahan pembangunan ini dapat diatasi. Semua untuk kepentingan masyarakat Manado.
Mewakili masyarakat, Lurah Tingkulu Selvia Tea dan Lurah Wanea Aganitje Carolina Supit memberi apresiasi kepada Walikota Manado yang telah merespon aspirasi masyarakat.
“Yang tinggal disepanjang sungai ini biasanya kena banjir. Untuk itu kami kerja bakti bersama masyarakat dan Ketua Lingkungan,” kata Lurah Tingkulu, Selvie Tea didampingi Ketua Lingkungan II, Jein Tendean.
“Puluhan warga di lingkungan saya terdampak banjir. Mudah-mudahan, dengan adanya normalisasi sungai ini, bisa meminimalisir terjadinya bencana. Dan saya mengimbau kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai. Ada petugas kami yang standby mengangkat sampah di rumah tentunya dengan membayar kewajiban iuran sampah,” tambah Ketua Lingkungan II Tingkulu, Jein Tendean.
Sementara itu Selfi Kembuan Soriton, warga lingkungan IV Kelurahan Wanea mengatakan, sudah bertahun-tahun merasakan dampak banjir.
“Sudah disampaikan di Musrenbang tapi tak kunjung diperbaiki, nanti saat ini baru diperbaiki,” ujarnya.
Kata dia, semakin bertambah tahun banjir semakin tidak terkendali bahkan lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.
“Banjir yang masuk kedalam rumah disertai dengan material lumpur. Awalnya cuma sampai di lutut, tapi sekarang sudah sampai setinggi dua meter,” sesalnya.
Ditempat yang sama, Liswal Rori warga di lingkungan yang sama menyampaikan harapannya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan dr Richard Sualang (AA-RS).
“Sebagai warga harapannya dapat diperbaiki secara bertahap, tangani masalah banjir dengan proyek normalisasi sungai,” pungkasnya. (*/RoKa)