Pemprov Sulut Jualan Gula dan Bawang Merah Murah

  • Whatsapp

MANADO, KARABAS.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggelar penjualan bahan pangan murah.

Dua bahan pokok yang dijual yakni gula pasir dan bawang merah.

Masyarakat bisa memperoleh bahan pokok tersebut di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Manado, Jalan Pumorow Manado.

Sandra Moniaga, Kepala Dinas Pangan Sulut mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw untuk membantu masyarakat di masa Covid 19, apalagi akan masuk hari raya Idul Fitri, maka digelarlah pangan murah.

Bahan pokok yang dijual yakni gula pasir dan bawang merah karena dua komoditas ini harganya cukup melonjak.

Harga gula pasir misalnya di pasaran berkisar di Rp 18.000 sampai Rp 20.000.

“Kita kerja sama dengan Bulog menjual gula murah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)  Rp 12.500,” ujarnya kepada wartawan,  Selasa (19/5/2020).

Harga gula memang melonjak sejak Pandemi Virus Corona. Hal itu karena distribusi terganggu karena adanya pembatasan transportasi.

Gula yang beredar di pasar memang dari swasta,  kemudian pemerintah berinisiatif menjual gula bulog dengan harga murah sesuai HET.

Gula pasir harga minggu pertama Mei 2020, Rp 19,071 per kg.  Memasuki minggu kedua Mei 2020 harga menjado Rp 18.714 per kg atau turun Rp 357,-/kg.

Sementara itu,  untuk bawang merah dijual Rp 40.000.

Adapun, harga bawang merah di pasaran pada Minggu pertama Rp 51.714 per kg, tapi memasuki Minggu kedua Mei menjadi Rp 55.571 kg, atau naik Rp 3.857

Pemerintah pun melakukan subsidi harga distribusi.

Sandra menjelaskan, mekanismenya misalnya distributor membeli bawang harga pokoknya Rp 40.000. Dari situ distributor juga harus menanggung biaya distribusi semisal Rp 6.000-8.000.

“Harga distribusi ini yang disubsudi pemerintah supaya masyarakat mendapatkan harga lebih murah, ” ujarnya.

Masyarakat pun bisa mendapatkan bahan pokok tersebut, tapi kata Sandra bukan untuk diborong lalu dijual lagi.

“Kita tetap batasi sesuai kebutuhan di rumah,” ujarnya.

Pemprov juga kata Sandra tetap melakukan pemantauan dan pengawasan  mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang disebabkan permainan pelaku-pelaku usaha pangan. (tim karabas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *