Puluhan Meninggal Usai Divaksin Pfizer, Ini Peringatan Norwegia

  • Whatsapp

OSLO,KARABAS.ID – Pemberian vaksin Pfizer pada para lansia di Norwegia ditinjau ulang oleh otoritas setelah dilaporkan sekitar 29 manula meninggal dunia usai divaksin. Diumumkan bahwa pemberian pada mereka yang sudah rentan atau sekarat karena tahap akhir penyakit bisa dipertimbangkan untuk dibatalkan saja setelah dilakukan evaluasi.

“Otoritas kesehatan Norwegia sekarang telah mengubah rekomendasi mereka terkait vaksinasi pada mereka yang sakit tahap akhir,” sebut BioNTech, mitra Pfizer asal Jerman dalam pengembangan vaksin Corona.

Vaksinasi pada pasien yang diklasifikasi sebagai mendekati akhir hidupnya dan umumnya tidak dapat pulih bahkan dari sakit yang ringan, bisa dibatalkan saja.

Norwegian Medicines Agency (NOMA) dalam update-nya menyebutkan bahwa reaksi berat yang sebenarnya umum setelah diberi vaksin Pfizer bisa saja berisiko pada kelompok lansia yang sudah rentan.

“Evaluasi harus dilakukan pada setiap individu pasien untuk menentukan apakah manfaat vaksinasi lebih besar dari risiko efek samping yang terjadi,” demikian peringatan dari NOMA seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (19/1/2021).

Di negara Skandinavia itu, rata-rata 400 orang meninggal dunia tiap minggunya di panti jompo atau di perawatan lansia. Maka sejauh ini, belum dapat disimpulkan secara pasti apakah kematian yang terjadi adalah akibat vaksin Pfizer.

“Kami belum tahu, tapi sepertinya angka kematian yang diobservasi tidak lebih tinggi dari ekspektasi, tapi hal ini perlu diperiksa secara berkelanjutan di seluruh negara yang bisa melakukannya,” kata Stephen Evans, profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine

Pfizer sendiri telah mengeluarkan tanggapannya. “Otoritas Norwegia memprioritaskan imunisasi warga di panti jompo, kebanyakan sudah sangat tua dengan kondisi medis bawaan dan sebagian sudah berada di tahap akhir penyakitnya,” sebut Pfizer.

“NOMA memberi konfirmasi bahwa angka insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai dengan ekspektasi. Semua laporan kematian akan dievaluasi secara menyeluruh oleh NOMA untuk menentukan apakah insiden itu berhubungan dengan vaksin Pfizer,” tambah Pfizer. (dtc/RoKa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *