Rakor Satuan Kerja Pramuka, Materi Kepala DLH Sulut jadi Tranding Topik

  • Whatsapp
Kak Arfan Basuki saat memberi materi tentang pengelolaan Sampah terpadu

MANADO,KARABAS.ID – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Utara, Arfan Basuki, SH, Selasa (29/10/2024) menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Satuan Kerja Pramuka (SAKA) Kwartir Daerah Sulawesi Utara, di Aula Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut sekaligus membawa materi dalam acara yang dihadiri pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulut, seluruh satuan kerja, pembina dan pelatih juga peserta Perkemahan Bakti Saka Kalpataru Wanabakti (Pertikawan) tahun 2024.

Foto bersama Satuan Kerja Pramuka Sulawesi Utara.

Rakor perdana yang diikuti sebagian besar Satuan Kerja Pramuka ini, dibuka Sekretaris Kwarda Sulut, AKBP (P) Eliaser Sopacoly yang mewakili Ketua Kwarda Vanda Sarundajang SS. Dalam kesempatan yang baik itu, Kak Arfan Basuki, SH selaku Pimpinan SAKA Kalpataru memberikan materi tentang Pengelolaan Sampah Terpadu yang langsung menjadi tranding topik di acara tersebut. Sebab, Sampah pada dasarnya dihasilkan oleh atau merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau
sampah yang jumlah dan volumenya sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan sehari – hari.

“Sebagai contoh kecil, disaat kita mengonsumsi permen, tanpa disengaja pembungkusnya kita buang sembarangan. Bayangkan saja jika ratusan ribu orang memakan permen, berapa ton sampah yang dihasilkan. Jadi bicara soal sampah, kembali pada kesadaran diri kita masing masing,” tutur Kak Arfan.

“Di Sulawesi Utara, Kita sudah mempunyai TPA Regional di Desa Ilo Ilo Minahasa Utara yang progressnya sudah mencapai 80 persen. Investasi triliunan itu merupakan bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup hasil dari lobi Bapak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. di TPA tersebut akan menampung sampah dari Manado, Minut dan Minahasa. Dalam waktu dekat, daerah kita juga akan menerima bantuan dari Kementrian LHK berupa alat Insenerator yang digunakan untuk membakar berbagai jenis sampah, seperti sampah anorganik, limbah medis, plastik, limbah B3, dan sampah residu,” urai Kak Arfan.

Sontak saja, materi yang dibawakan Kak Arfan bersama tim dari DLH Sulut yakni Sekretaris DLH Feibe Rondonuwu dan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Nike Mamahit menjadi pembicaraan hangat para satuan kerja Pramuka dan langsung mengemuka saat Wakil Ketua Kwarda Sulut, Kak Daniel Pontonuwu membuka kesempatan dalam diskusi.

Sekretaris DLH Sulut, Kak Feibe Rondonuwu dan Kabid Nike Mamahit saat mengikuti Rakor.

“Sosialisasi tentang sampah seharusnya sampai kepada para pemungut sampah. Contoh kecil, dari rumah kita masing masing. Kita sudah memilah yang mana sampah organik dan non organik. Hal itu untuk mempermudah pengelolaan sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Sayangnya, ketika diangkut ke mobil sampah, sampah organik dan non organik tercampur kembali dan akhirnya itu menjadi mubasir,” sambut Kak Bambang dari SAKA Wanabakti.

“Dari pemilahan Sampah nantinya bisa dihasilkan menjadi uang. Contoh dus makanan ini, akan saya kumpulkan dan nantinya bisa saya jual. Satu Ton harganya bisa mencapai sepuluh juta rupiah,” ujar salah satu Wakil Ketua Kwarda Sulut memberi semangat.

Suasana Rakor SAKA Kwarda Sulut yang digelar di Aula BKSDA Sulut.

Sampai pada kesimpulan yang dibacakan Wakil Ketua Komisi SAKA Kwarda Sulut, Kak Daniel bahwa sudah disepakati bersama pembentukan tim pengelolaan sampah dari Kwarda Pramuka Sulut.

“Kita sudah sepakat ada tim pengelolaan sampah yang melibatkan adik adik kita yang mengikuti Pertikawan dan dalam Rakor berikutnya kita akan menggunakan Tumbler agar mengurangi sampah,” tegas Kak Daniel. (*/RoKa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *