Sehari, Dua PDP asal Bitung Meninggal

  • Whatsapp

BITUNG, KARABAS.ID – Berita duka cita, kembali melanda warga Kota Bitung Provinsi Sulut di tengah Pandemi Covid-19.
Dua orang warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, Minggu (26/4/2020) di waktu dan tempat berbeda.
Informasi yang dirangkum dua warga yang PDP, pertama seorang perempuan usia 44 warga Kecamatan Maesa meninggal di RSU Prof dr Kandou Malalayang, Manado.
Dan pria usia 64 tahun meninggal pukul 10.00 pagi meninggal di rumah sakit (RS) Manembo-Nembo Tipe C di Bitung.
Kedua meninggal karena sakit yang di derita, di makamkan menggunakan protap atau protokol Covid 19 di dua tempat pemakaman umum (TPU) di Kota Bitung, Minggu (26/4/2020).
Jenasah pria di makamkan di TPU perkebunan Waleleng Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu dan jenazah perempuan di TPU Pinangunian Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.‎
“Iya hingga hari ini ketambahan 2 orang warga berstatus PDP meninggal dunia. Sehingga di Bitung sudah 6 warga PDP yang meninggal,” tutur dr Jeannete Watuna satu di antara juru bicara gugus tugas penanganan covid-19, Kota Bitung, Minggu (26/4).
Dia menjelaskan dari jumlah PDP meninggal di Bitung, semuanya tidak masuk dalam daftar PDP, yang kerap dirilis juru bicara.
Saat ini untuk jumlah PDP di Kota Bitung masih 7 orang.
“Ada informasi lagi setelah pukul 5 sore ini. Akan diumumkan secara resmi satgas provinsi Sulut terkait perkembangan Covid di Bitung, setelah itu baru kami akan menyampaikan informasinya,” tandasnya.
Terpisah, dr Piter Lumingkewas direktur RS Manembo-Nembo Tipe C di Bitung menambahkan, saat ini stigma di masyarakat bahwa warga berstatus PDP dan ODP tidak baik.
“Jadi, kepada warga kiranya jangan berstigma seperti pada warga yang PDP dan ODP karena bukan positif Covid-19.
“Apalagi ketika meninggal, memang petugas dan tim medis harus menunggu hasil swab, tidak ambil risiko sehingga harus menggunakan protokol dan protap covid-19 untuk pemakaman,” jelas Piter.
Lanjutnya, satu di antara warga PDP yang meninggal hari ini tercatat sebagai tenaga harian lepas (THL) di bagian forensik RS Manembo-Nembo Tipe di Bitung.
Pihaknya dan petugas kepolisian, memberi penjelasan kepada keluarga perihal ibadah pemakaman yang biasanya dilakukan di rumah duka kali ini dilangsung di rumah sakit dengan mengundang pendeta.‎ (tim karabas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *