MANADO,KARABAS.ID – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw dan dr. Richard Sualang menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Kota Manado di Graha Bumi Beringin Manado.
Rakor ini dihadiri Sekretaris Pemerintah Kota Manado Bpk. Dr. Micler C.S. Lakat S.H., M.H, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala SKPD, Kepala BPS Manado, Pejabat Eselon, Para Camat, Staf Khusus Walikota, Lurah dan Ketua-Ketua Lingkungan se Kota Manado. Rakor ini juga ikut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang ikut memberikan arahan dalam pertemuan ini.
Dalam arahannya Wagub menjelaskan tentang fungsi koordinasi termasuk koordinasi antar pemerintah provinsi dengan kabupaten kota termasuk menyampaikan soal evaluasi pelaksanaan Covid yang selama ini sudah dilakukan Pemerintah sehingga bisa survive hingga saat ini. Wagub menyampaikan tentang program-program yang sudah dilakukan pemerintah supaya survive seperti soal bagaimana menggenjot sektor pertanian dan perkebunan dengan menyampaikan tentang ketahanan pangan dan program-program lainnya.
Wagub juga memaparkan soal akuntabilitas pelaksanaan pemerintahan dengan menjelaskan indikator-indikator pencapaiannya sekaligus memberikan contoh-contoh konkrit dilapangan. Salah satu indikator akuntabilitas yang dijelaskan Wagub adalah soal transparansi yang menjadi sangat penting dilaksanakan dalam setiap kegiatan dan kerja-kerja pemerintahan.
Wali Kota ketika memberikan arahan menyatakan bahwa pertemuan seperti rakor ini adalah dalam rangka bagaimana kita mensinergikan setiap program-program pemerintah kota.
“Kota Manado ini mau jadi bagus, mau jadi buruk tergantung kita semua. Jadi mari kita buat kota Manado menjadi semakin bagus dengan satu arah, satu pemikiran demi kesejahteraan masyarakat,” tambah Wali Kota.
Selanjutnya Wali Kota menjelaskan tentang target-target pajak Kota Manado serta soal PDRB Kota Manado dengan menyampaikan capaian-capaiannya. “Semua hasil pajak ini harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” kata Wali Kota.
Wali Kota juga berharap bahwa kita harus menjadi promotor kerukunan ditengah-tengah masyarakat. Wali Kota kembali mengingatkan soal pendataan yang harus kuat dilapangan termasuk pendataan kemiskinan ekstrim yang harus dilakukan instansi teknis, lurah dan ketua-ketua lingkungan. Untuk PJU disampaikan Wali Kota sudah sekitar 5 ribuan yang terpasang dan meminta setiap aparat menginformasikan jika ada PJU yang mati supaya cepat ditanggulangi.
Wali Kota juga menyinggung soal infomasi yang berkembang ditengah masyarakat termasuk infomasi lewat medsos yang tidak benar. Wali Kota meminta agar berita-berita tidak benar dapat dicounter dan dinetralisir agar masyarakat memahami fakta sebenarnya dilapangan sehinggan hal yang tidak benar ini dapat dieliminir (dihilangkan). Soal sampah bagi wali kota bahwa kita semua harus lebih agresif agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Makanya Waki Kota selalu meminta kepada aparat untuk aktif dimedsos supaya bisa menginformasikan program-program pemerintah kepada masyarakat yang luas sekaligus dapat menangkal berita-berita hoax yang berkembang. Sensus juga diminta Wali Kota untuk bisa dilakukan dan diindentifikasi oleh setiap Ketua-Ketua Lingkungan para tokoh masyarakat yang ada disetiap lingkungan dan kelurahan.
Wali Kota juga mewarning untuk tidak melakukan tagihan-tagihan kepada masyarakat, sebab sudah ada Lurah diberhentikan karena masalah ini. Demikian juga soal pengurusan administrasi di Capil ikut dikritisi Wali Kota untuk tidak meminta-minta dana diluar ketentuan. “Jangan ada yang jadi Calo dan melakukan pungli didalam menjalakan fungsi pelayanan kepada masyarakat,” sentil Wali Kota. Bahkan Wali Kota mewarning untuk para pejabat tidak memotong dana atau honor para Ketua-Ketua Lingkungan yang ada dilapangan.
Wali Kota ikut mengevaluasi pembangunan infrasttuktur Kota yang sudah dilakukan seperti pembuatan drainase-drainase dilapangan. Bagi Wali Kota, hal ini harus kita awasi terutama sampah-sampah yang ada diparit dan drainase. Pembangunan rumah-rumah dibantaran sungai, bahkan ada yang bangun diatas parit sehingga membuat parit jadi mengecil juga menjadi perhatian Wali Kota agar supaya kita tegas untuk tidak mentolerir hal-hal seperti ini.
Masalah Pajak, Wali Kota meminta Bapenda untuk berkoordinasi dengan Ketua-Ketua Lingkungan dalam rangka bagaimana mengefektifkan Pajak khususnya PBB. Soal Air bersih disampaikan oleh Wali Kota nantinya sudah akan dikelolah sepenuhnya oleh PDAM Manado dan meminta dapat meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Wakil Wali Kota Bpk. Richard Sualang ketika memberikan arahan tambahan ikut menggarisbawahi beberapa point penting yang sudah disampaikan oleh Wali Kota. Wawali merespon soal pungli yang terjadi ditingkat pemerintahan kecamatan dan kelurahan untuk hati-hati masalah ini kalau tidak ingin diberhentikan dari jabatan. Juga ikut disampaikan Wawali soal berita-berita yang menyudutkan pemerintah harus dilawan dengan cara menyampaikan counter informasi hal fakta dilapangan termasuk menyampaikan berita-berita positif melalui medsos.
Soal capaian kinerja disetiap SKPD bagi Wawali juga perlu ada laporan supaya nantinya ada reward and punishment akan diterapkan kepada setiap SKPD.
Diakhir Rakor, diberikan kesempatan Kepada Kepala BPS Manado Bpk. Ir. Novry Mokoagouw untuk menyampaikan gambaran umum tentang situasi dan kondisi Kota Manado saat ini termasuk potret Kemiskinan, tingkat kesejahteraan masyarakat, soal ekonomi dan lain sebagainya. (*/ADVETORIAL)