Siswa Siswi Kabupaten Jayapura Mulai Tatap Muka di Sekolah

  • Whatsapp

SENTANI,KARABAS.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jayapura memutuskan akan membuka kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka khusus di sekolah zona hijau secara bertahap mulai tingkat SLTP dan SMA atau SMK pada awal bulan Agustus, kemudian untuk tingkat SD di awal September. Sedangkan untuk tingkat TK atau PAUD di November 2020 mendatang.

Terkait rencana tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura Tedd Y. Mokay kepada wartawan mengatakan pihaknya telah membuat surat edaran yang langsung disetujui Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, dan telah diedarkan ke sekolah-sekolah untuk dapat memulai kegiatan KBM tatap muka di Kabupaten Jayapura.

“Hal ini khusus untuk daerah zona hijau yang telah dibuka awal bulan Agustus lalu, dan untuk tingkat SMP dan SMA atau SMK. Perlu diketahui bahwa kita ikuti edaran dari Mendikbud, itu kan mulai awal Agustus kemarin sekolah-sekolah di zona hijau sudah boleh mulai buka. Kalau di bulan September nanti untuk SD dan untuk TK di bulan November mendatang,” ungkap Tedd Y. Mokay saat dikonfirmasi awak media di Sentani.

Katanya, para kepala sekolah juga meminta agar dana BOS bisa untuk menyiapkan APD dan alat-alat lain dalam menyiapkan protokol kesehatan di sekolah. Sehingga dalam beberapa hari terakhir pihaknya berkeliling ke sekolah-sekolah untuk melihat kesiapan masing-masing sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga kepada sekolah-sekolah untuk membatasi waktu tatap muka, tidak boleh ada kantin, saat jam pulang sekolah. Untuk itu diharapkan orang tua sendiri yang datang menjemput di sekolah.

Lanjutnya, pembelajaran tatap muka juga dilakukan bagi sebagian siswa di kota. Karena keterbatasan siswa terkait fasilitas berupa laptop ataupun handphone android. Sehingga, siswa bersangkutan harus datang ke sekolah untuk menerima mata pelajaran dari guru. Kemudian kalau yang datang ke sekolah jumlah anaknya banyak, maka diatur jam dan hari kedatangannya agar tidak serentak, demikian juga di zona hijau, kedatangan anak ke sekolah juga dibuat sistem bergilir.

“Karena tempat yang terbatas dan harus jaga jarak yang tadinya satu kelompok belajar, harus dibuat jadi dua kelompok belajar,” jelasnya.

Untuk memberikan bimbingan dalam proses belajar daring, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura bersama Word Vision International (WVI) membagikan modul atau panduan tentang bagaimana orang tua menjadi guru di rumah dan modul bagaimana belajar yang menyenangkan.

“Jumlah modul terbatas, karena itu kami rapat dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK), kalau punya uang, bisa bantu cetak sebanyak jumlah siswa yang ada di kampung,” pungkasnya. (TiKa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *