Wali Kota Bitung Maurits Mantiri Berbagi Bantuan Untuk Kaum Duafa di Tandurusa

  • Whatsapp

BITUNG,KARABAS.ID – Masih dalam rangka perayaan Idul Fitri 1444 H, Pemerintah Kota Bitung kembali menyalurkan atau berbagi bantuan untuk kaum duafa di Kota Bitung.

Rumah Dhuafa Musodik kali ini diserahkan langsung Walikota Maurits Mantiri kepada warga layak penerima di Kelurahan Tandurusa, Jumat (5/5/2023).

Rumah Dhuafa Musodik digagas oleh para Aparatus Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bitung yang beragama Islam.

Dan pelaksanaan kali ini di Tandurusa sudah yang keempat. Bersama jajaran ASN Pemkot Bitung yang menggagas program ini, Camat Aertembaga Olim Tempo dan lainnya.

Maurits dalam sambutannya mengatakan bahwa bersedekah terutama kepada kaum dhuafa akan bertambahnya amalan baik dan hal ini harus di dukung dengan rasa kecintaan dan keperdulian sesama.

“Tujuan utama kami dalam kegiatan ini yaitu untuk menyantuni kaum dhuafa guna meningkatkan rasa kepedulian sehingga mampu memberikan kebahagiaan, baik kepada yang memberi dan bagi mereka yang menerima,” ujarnya.

Dikatakannya, kegiatan ini adalah kegiatan yang di inisiasi oleh umat muslim yang ada di lingkungan pemerintah Kota Bitung.

“Ini bukanlah program pemerintah, tetapi ini adalah gerakan yang di inisiasi dari pegawai-pegawai yang beragama muslim di Pemkot Bitung. Dan inilah implementasi yang namanya gotong royong,” kata Maurits.

Sementara itu, Ismail Jafar, satu saltu penggagas program Rumah Dhuafa Musodik di Kota Bitung menjelaskan kegiatan itu akan terus berlanjut selamat hayat masih di kandung badan.

“Semakin hari makin bersemangat, bertambah para donator. Banyak yang terjangkau dengan bantuak bahan pokok,” kata Ismail.

Ismail Jafar yang juga Ketua Muhammadiyah Kota Bitung berujar, lewat kegiatan itu bisa terjalin silahturahmi, satu satu dengan lain dan pelihara kerukunan.

Bicara tentang kerukunan di Kelurahan Tandurusa, karena merupakan desa sadar kerukunan di era Kakanwil Sulut Halil Domu.

Di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung, merupakan lokus Desa sadar Kerukukan dimanan berjejer tiga rumah ibadah beda golongan agama.

“Insyaallah, ini akan terpelihara dan role model di Kota Bitung,” ujar Ismail.

Secara sederhana, dhuafa adalah orang atau golongan yang tidak berdaya atau tidak mampu, baik secara ekonomi maupun sosial.

Maka tidak mengherankan jika pemahaman mengenai dhuafa adalah terkait dengan kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketertindasan, dan penderitaan. Oleh karena itulah, dalam ajaran agama Islam, penting untuk membantu kelompok dhuafa ini. (*/RoKa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *